Pada tahun 1830, Charles Leyll,
seorang geology terkemuka asal Britania Raya mengatakan bahwa benua dan
samudera tidak mengalami perubahan/tidak bergerak dan perubahannya hanya
terjadi di bagian permukaan yang berlangsung evolusioner sampai saat ini. Namun,
seorang ahli geofisika Inggris, Mc. Kenzie dan Robert parker (1968) memunculkan
sebuah pandangan baru bahwa benua dan samudera mengalami pergerakkan. Teori
inilah yang disebut teori tektonik lempeng.
Teori
tektonik lempeng adalah teori yang sederhana. Secara singkat, teori ini
menjelaskan tentang lapisan luar bumi yang disebut Litosfer Yng terpecah
menjadi tujuh bagian (dan beberapa bagian kecil) yang disebut dengan tektonik
lempeng.
Gambar 1 : Tektonik Lempeng
Tektonik lempeng tersebut mengapung
dalam satu lapisan yang disebut astenosfer. Astenosfer bersifat palstis dan
lembek. Maka saat tektonik lempeng bergerak mengapung di astenosfer, benua dan
samuderapun ikut bergerak. Ukuran lempeng bervariasi, mulai yang berukuran
kecil hingga besardan juga lempeng-lempeng tersebut bergerak dengan arah dan
kecepatan berbeda-beda.
Sebagian besar dari aktivitas
geologi terjadi pada batasan lempeng. Batasan lempeng adalah zona dimana
lempeng tektonik saling bertemu dan berinteraksi. Lempeng yang bertemu dapat
bergerak terhadap satu sama lain dengan tiga cara, yaitu:
1) Transform slip, adalah pergerakan sejajar antar dua lempeng. Batas
kedua lempeng tersebut disebut dengan zona singgungan (transform boundary zone). Zona ini ditandai dengan adanya dua
lempeng yang berdekatan dengan relative sejajar satu sama lain sehingga pada
bidang batas tersebut terjadi gesekan. Pada zona singgungan apabila dua lempeng
yang berbatasan bergerak relatf satu sama lain, maka akan timbul gaya saling
tekan pada bidang batas kedua lempeng disertai timbulnya energy akibat daya
dorong tersebut. Contoh batasan seperti ini adalah sesar San Andreas di
California USA.
Gambar 2 : Transform Boundary
2) Convergent Slip, adalah pergerakan antara dua buah lempeng yang saling
berdekatan. Pada batas antara kedua lempeng yang bergerak dapat dibagi menjadi
dua zona, yaitu:
a. Collusion Zone (zona tumbukan)
Pergerakan pada zona tumbukan kedua lempeng mengakibatkan
terbentuknya pegunungan lipatan karena kedua lempeng tersebut memiliki berat
jens yang sama.
b. Subduction zone (zona subduksi)
Secara umum bila berat jenis kedua lempeng yang
bertumbukan berbeda, dimana lempeng benua bertemu lempeng samudera, lempeng
yang lebih berat (lempeng samudera) akan menghujam dibaah lempeng yang lebih
rngan (lempeng benua)
Pada batasan konvergen, jika lempeng benua bertemu dengan
lempeng samudera maka akan menghasilkan gurung api di benua. Jika lempeng benua
saling bertemu akan menghasilkan pegunungan tak aktif (mountain). Dan jika lempeng samudera saling bertemu, maka akan
menghasilkan kepulauan vulkanik (busur kepulauan).
gambar 3 : Convergent Boundary
3) Divergent Slip, yaitu pergerakan antara dua buah lempeng yang saling
menjauh (berlawanan arah). Batas kedua lempeng yang bergerak ini disebut zona
divergen (divergent boundary zone). Batas
lempeng divergent dikenal dengan spreading center dan rift zone. Dua lempeng
samudera yang saling berjauhan akan membentuk Mid Ocean Ridge (Pematangan
Tengah Samudera). Sementaa dua lempeng benua yang saling berjuahan akan
membentuk Rift Valley atau retakan benua.
gambar 4 : divergent boundary
ANATOMI LEMPENG TEKTONIK
1. Lempeng merupakan segmen dari litosfer. Maka yang
termasuk lempeng yaitu mantel bagian atas dan seluruh bagian kerak.
2. Sebuah lempeng dapat mencakup kerak samudera dan kerak
benua. Ketebalan rata-rata litosfer yang mencakup kerak samudera yaitu 75
kilometer dan kerak bumi yaitu 125 kilometer. Ketebalan litosfer jadi setebal
10-15 kilometer pada pusat penyebaran samudera.
3. Lempeng berstuktur keras dan tersusun secara mekanik dari
batuan-batuan keras.
4. Lempeng mengapung pada batasan panas, astenosfer yang
elastis, dan meluncur secara horizontal di atasnya.
5. Perilaku lempeng layaknya papan es besar yang mengapung
di tengah danau.
6. Batas lempeng merupakan tektonik aktif. Gempabumi dan
gunung api berasal dari batasan ini. Sebaliknya, bagian dalam litosfer
merupakan daerah yang normal secara tektonik.
7. Lempeng tektonik bergerak secara bervariasi mulai dari
1-16 cm per tahun.
PROSES TEKTONIK LEMPENG
-
Mantle convection
Proses konveksi terjadi saat cairan di dalamnya memanas. Mantel
memanas akibat peluruhan radioaktif dan pemanasan dari bawah oleh inti Bumi.
Walaupun mantel terdiri dari batuan padat, tetapi mantel sangatlah panas selama
waktu geologi mengalr lambat. Berdasarkan salah satu hipotesis, batuan panas
akan naik dari kedalaman mantel menuju litosfer, dan bagian yang dingin masuk
ke mantel.
gambar 5 : Pergerakan lempeng oleh convection mantle.
-
Gravitational sliding
Gravitasi dapat menyebabkan lempeng tergelining jauh dari
pusat zona pemekaran beberapa centimeter per tahun.
-
Mantle plumes
Mantle plumes adalah kolom panas yang naik dari dalam mantel
dikarenakan batuan pada beberapa bagian di mantel lebih panas dan lebih ringan
dari bagian di sekitarnya di mantel. Kuantitas magma yang banyak yang membentuk
mantle plume dan naik ke permukaan bumi pada lokasi gunungapi disebut hospot.
Contoh hospot yaitu kepulauan Hawaii.
gambar 6 : mantle plumes
KONSEKUENSI
DARI PERGERAKAN LEMPENG
-
Gunung api
Gunung api adalah istilah yang dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang
memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada
saat meletus. Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari pecahan yang
terjadi di kerak dari benda langit bermassa planet,
seperti Bumi, dimana patahan
tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa
keluar dari dapur
magma yang terdapat di bawah permukaan bumi.
Pada batasan divergen, bagian-bagian
astenosfer meleleh membentuk magma basaltic yang sangat banyak alu keluar ke
permukaan bumi. Mid ocean ridge adalh
rangkaian gunung api dan aliran lava dasar laut yang terbentuk pada batasan
divergen.
Pada baatas lempeng konvergen, litosfer
samudera yang padat masuk ke dalam astenosfer. Lempengn yang masuk ke dalam
mantel dan menjadi panas. Panas memindahkan air naik ke astenosfer dan air
melelehkan batuan astenosfer membentuk magma dalam jumlah besar pada zona
subduksi. Magma naik ke litosfer, beberapa yang keras masuk ke litosfer dan
beberapa tererupsi ke permukaan bumi.
-
Gempa bumi
Gempa bumi merupakan getaran atau guncangan
yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara
tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.Gempa bumi biasanya terjadi pada tiga batasan lempeng
tektonik karena batas lempeng adalah zona rekahan pada litosfer di mana lempeng
yang satu tergelincir pada lempeng yang lain.
-
Pembentukan gunung
Kebanyakan rangkaian gunung terbentuk pada zona subduksi.
Volume magma yang besar naik ke kerak menyebabkan terbentuknya pengunungan. Erupsi
gunungapi membentuk rangkaian gunung api. Rangkaian gunungapi juga terbentuk
pad zona pemekaran.
-
Palung laut
Palung adalah
jurang yang berada di dasar laut. Palung
merupakan depresi topografi sempit yang merupakan bagian terdalam dari lantai
samudera. Sebuah palung dapat terbentuk dimanapun subduksi terjadi. Palung
adalah bagian paling dalam pada cekungan samudera.
-
Migrasi benua dan samudera
Perpindahan beau terjadi pada permkaan bumi
kaena benua merupakan bagian dari lempeng litosfer yang bergerak. Saat benua
berpindah, cekungan samudera terbuka dan menutup selama waktu geologi.
SUPERKONTINEN
Pergerakan lempeng tektonik
menyatukan mikrokontinen dan superkontinen pertama yang dikenal dengan Pangea I
sekitar 2 – 1.8 miliar juta tahun yang lalu. Pangea I retak kemudian berkumpul
kembali membentuk superkontinen kedua yang disebut Pangea II sekitar 1 miliar
tahun yang lalu. Kontinen ini kemudian terpecah lagi lalu pecahan kontinen ini
mengumpul kembali menjadi superkontinen ketiga yang disebut Pangea III sekitar
300 juta tahun yang lalu.
ISOSTASI
Isostasi adalah suatu
kesetimbangan atau keberimbangan antara batuan-batuan berat dan ringan dalam
kerak bumi. Pergerakan vertical sebagai respon terhadap perubahan beban disebut
sebagai penyesuaian isostatik. Gunung es yang besar memiliki puncak yang tinggi
dan dasarnya masuk jauh ke bawah permukaan air. Ini adalah ilustrasi untuk
penyesuaian isostasi.
gambar 7 : isostasi
SUMBER
Thompson
and Turk. 1997. Introduction to Physical Geology. Thomson Cole, Salt
Lake.
https://geophysicsspace.blogspot.co.id
digilib.itb.ac.id/files/disk1/688/jbptitbpp-gdl-arisphyrus-34388-3-2009ta-2.pdf
file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR.../HANDOUT_TEKTONIK_LEMPENG.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Isostasi
Komentar
Posting Komentar